Putar
Mempersembahkan

Yang Mencengkeram dan Hilang di Ambang

Jagongan
Wagen
Edisi

Jagongan Wagen Edisi

Mei

2021

Seniman :
Dendi Madya
Diunggah :
Mei 28, 2022
60:46

Yang Mencengkeram dan Hilang di Ambang berangkat dari arsip pandemi yang bertebaran dalam video, foto, rekaman suara, tulisan yang beredar di media sosial, media massa, dan internet. Berlangsungnya pandemi Covid-19 di berbagai penjuru dunia telah melahirkan arsip-arsip dramatik. Arsip-arsip dramatik yang memperlihatkan pergulatan, tindakan-tindakan humanis, refleksi kontemplasi, tragedi dan ironi kemanusiaan.

Melalui karya ini Dendi Madiya mengumpulkan arsip-arsip dramatik tersebut untuk kemudian mengolahnya menjadi dramaturgi kemanusiaan. Di sini, ia juga melempar pertanyaan terkait posisi persamaan dan perbedaan dari histeria manusia menghadapi pandemi. Tetapi, bagaimanakah mengolah arsip yang pada dirinya sendiri sudah dramatis dan teatrikal? Bagaimana caranya mendinginkan arsip?

Bagikan pengalaman menontonmu melalui kuisioner ini :

Suaramu

Dukung Kesenian Indonesia  melalui Program di PSBK lewat saweran digital :

Donasi

Dendi Madya

Dendi Madiya adalah sutradara teater, penulis naskah teater dan performer. Ia banyak melakukan kerja seninya di dua kota, yaitu Jakarta dan Bekasi. Pada tahun 2013 Ia mendirikan kelompok Artery Performa di Jakarta. Karya penyutradaraan teater yang dikerjakannya dengan Artery Performa, antara lain: Abracadabra Postpartum (2016); Gunungan Bantar Gebang (2018); Underscore: Copy Paste Sae (2019); Jemuran Orang (2020). Pernah mengikuti workshop performance art, diantaranya dengan pemateri Melati Suryodarmo (2015) dan Boris Nieslony (2014).

Pernah terlibat dalam aktifisme kelompok PADJAK (Performance Art di Jakarta, 2013-2017). Pengalaman kolaborasi teater, diantaranya: Menara Ingatan (produksi Teater Garasi, 2017), Dancing Queen (produksi Bandar Teater Jakarta, 2017), A New Normal Cinderella (Asian Performing Arts Forum, Jepang, 2018); The Diary of Voyager dengan Shan Dong Ye Troupe (Taiwan, 2019). Dendi juga terlibat dalam forum Majelis Dramaturgi yang diinisiasi oleh Teater Garasi, Yogyakarta.

Dalam karyanya Yang Mencekeram dan Hilang di Ambang, Dendi mengajak sejumlah seniman untuk berkolaborasi mereka di antaranya Adek Ceeguk, Chiko Agesto, Fidelis Krus, Ali Akbar sebagai aktor. Kemudian ada Akbar Yumni sebagai dramaturg, Karakinda Krisna sebagai penata musik, Fahmi Ulhaq sebagai penata cahaya, dan Artery Perfoma sebagai penata artistik.

Penyelenggaraan Program Seni PSBK

Penyelenggara Padepokan Seni Bagong Kussudiardja | Penanggung Jawab Program Teguh Hari Prasetyo | Program Seni Istifadah Nur Rahma | Administrasi Rachmawati Adelysina | Komunikasi & Kemitraan Septi Hariana | Komunikasi & Media Donnie Trisfian | Sarpras-Venue Aga Yoga Perkasa

Tim & Mitra Pelaksana Kegiatan Acara JW Edisi Mei 2022

Dokumentasi Aditya Kresna, Stiven Andica Chaniago | Teknisi Penata Cahaya Helmi Akbar Arrais | Penata Suara Hengga Tiyasa | Asisten Penata Suara Alan Daru Wicaksana | Desain Grafis Arfian Yustiranto | Fotografer Sito Adhi Anom eb Developer |  Donnie TrisfianSamuel Damar Kuncoro